KUNJUNGAN ASEAN DAN JICA KE BNPB
15 Sep 2013 04:04 WIB
Foto : KUNJUNGAN ASEAN DAN JICA KE BNPB ()
Agus kemudian memaparkan tentang Emergency Operation Center (Pusdalops BNPB). Agus menuturkan, “menyikapi kebencanaan yang frekuensinya terus meningkat setiap tahun, pemikiran terhadap penanggulangan bencana harus dipahami dan diimplementasikan oleh semua pihak, kejadian bencana memerlukan penanganan yang menyeluruh”.
Informasi dan pengetahuan yang benar mengenai bencana alam dan langkah – langkah penyelamatannya sangat diperlukan masyarakat. Hal ini berfungsi untuk menyelamatkan diri dan mengurangi kerugian yang ada akibat bencana. Kejadian bencana bisa datang tanpa diduga – duga sebelumnya. Untuk mencegah dampak buruk kerugian yang lebih besar, perlu mengetahui secara dini gejala terjadinya bencana.
Tahap awal diperlukan
peringatan dini untuk menghadapi bencana yang datang sewaktu – waktu. Sebagai
contoh sistem
peringatan dini tsunami, yaitu jaringan komunikasi dalam memberikan peringatan dini adanya bahaya tsunami
kepada masyarakat diwilayah yang terancam bahaya. Misalnya informasi tentang
surutnya air laut secara tiba – tiba sebagai tanda awal tsunami. Penyuluhan dan
penyebarluasan informasi dapat juga melalui desa, kelurahan atau melalui media
cetak maupun media elektronik.
Dibuatkan pemetaan daerah rawan
bencana agar
informasi visual tentang tingkat kerawanan
bencana alam geologi di suatu wilayah, sebagai masukan kepada masyarakat dan
atau pemerintah kabupaten/kota dan provinsi sebagai data dasar untuk melakukan
pembangunan wilayah agar terhindar dari bencana. Semakin cepat informasi yang
diterima masyarakat, maka semakin cepat pula proses evakuasi dapat di lakukan”.