Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

KPPPA: Mendongeng Bisa Siasati Kebosanan Anak Akibat Dampak COVID-19

Dilihat 51 kali
KPPPA: Mendongeng Bisa Siasati Kebosanan Anak Akibat Dampak COVID-19

Foto : Nahar, Deputi Bidang Perlindungan Anak KPPPA (Humas BNPB / M Arfari Dwiatmodjo)



JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mengungkapkan bahwa mendongeng bisa menjadi sarana untuk mensiasati kebosanan anak sekaligus mengkomunikasikan kepada mereka tentang situasi yang terjadi sebagai akibat dampak pandemi COVID-19.

"Prinsipnya dunia anak-anak adalah dunia bermain," kata Deputi Bidang Perlindungan Anak KPPPA, Nahar dalam keterangannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (3/5).

Pernyataan itu disampaikan menyusul survei dari Forum Anak Nasional pada akhir Maret 2020 yang melibatkan ratusan anak di seluruh Indonesia.

Survei tersebut menemukan bahwa sebagian besar anak sepakat bahwa gerakan di rumah saja merupakan gerakan yang sangat penting dilakukan di tengah pandemi COVID-19. Akan tetapi, hampir 60 persen anak merasa tidak terlalu senang saat harus menjalani proses belajar dari rumah.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa 30 persen di antaranya merasa ragu atau tidak percaya dengan informasi tentang COVID-19 yang mereka terima.

Menanggapi hal itu, Nahar mengatakan bahwa anak-anak pada prinsipnya senang bermain dan merasa senang ketika mereka diperbolehkan untuk belajar dari rumah sehingga memiliki banyak waktu untuk bermain.

"Jadi ketika diberikan kesempatan di rumah maka senang di awal," katanya.

Namun, seiring dengan tugas yang semakin banyak karena harus belajar di rumah, anak-anak merasa hal itu tidak sesuai dengan harapan mereka ditambah dengan fakta bahwa mereka tidak bisa lagi bermain di luar rumah.

Anak-anak, menurut dia, memiliki hak untuk bermain, tetapi hak tersebut sering kali berbenturan dengan kepentingan anggota keluarga yang lain.

Oleh karena itu, gerakan di rumah saja bisa menjadi gerakan yang membosankan ketika mereka tidak mendapatkan kesempatan bermain seperti yang mereka harapkan.

"Posisi harus di rumah, kemudian mulai bosan inilah yang harus diwaspadai," katanya.

Untuk itu, ia mengatakan bahwa menggunakan sarana belajar seperti mendongeng, terutama untuk mengkomunikasikan kepada anak tentang situasi yang mengharuskan mereka untuk tetap tinggal di rumah, merupakan sarana yang bisa dijadikan sebagai sebuah pola untuk mensiasati agar anak-anak tidak bosan untuk tinggal di rumah.

Tentunya, membacakan dongeng dengan penuh variasi dan kehangatan dari orang tua juga diharapkan bisa meredam kecemasan anak terhadap situasi yang sedang terjadi akibat wabah COVID-19.



Tim Komunikasi Publik GT Nasional

Penulis


BAGIKAN