Kick Off Meeting Satreps-BRICC, BNPB Jalin Kerjasama Upaya Pembentukan Ketahanan Berkelanjutan Masyarakat Pesisir
14 Sep 2022 15:16 WIB
Foto : Deputi Penanganan Darurat BNPB Fajar Setyawan memberikan arahan dalam acara Kick Off Meeting Satreps-BIRCC di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (13/9). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Apri Setiawan)
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghadiri kegiatan Kick Off Meeting Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (Satreps) - Building Sustainable System for Resilience and Innovation in Coastal Community (BRICC) di Jakarta, Selasa (13/9).
Program penelitian bersama ini dilakukan dalam kerangka kerjasama teknis yang melibatkan berbagai peneliti universitas, pejabat pemerintah dari institusi Jepang dan Indonesia. Program ini bertujuan untuk membangun sistem pemantauan daerah pesisir yang real time melalui harmonisasi pencegahan bencana, lingkungan, dan ekonomi dengan meningkatkan fungsi perlindungan wilayah. Pengembangan ini didasari teknologi dan ilmu pengetahuan terkini berbasis Eco-DRR atau studi mengenai manajemen kebencanaan yang berbasis ekosistem.
Dalam kesempatan ini, Kepala BNPB yang diwakili Deputi Penanganan Darurat, Fajar Setyawan, mengapresiasi kerjasama riset ini yang akan dijalin hingga lima tahun kedepan.
"Untuk itu saya sangat mengapresiasi inisiatif kerjasama riset ini, riset ini akan memberikan landasan baru untuk mempertajam kerangka berfikir kita agar lebih terarah, tepat sasaran dan mampu menggali nilai-nilai ketangguhan lokal untuk bisa disandingkan dengan teknologi berbasis komunitas," ungkap Fajar.
Sebagaimana tertuang dalam hasil GPDRR Bali 2022 bahwa semua entitas baik itu pemerintah, peneliti, pihak swasta, media dan masyarakat harus terlibat dalam pembangunan kesiapsiagaan menuju resiliensi berkelanjutan.
Kolaborasi pentahelix ini berupaya membangun sistem berkelanjutan bagi ketahanan dan inovasi masyarakat pesisir pantai dengan menginisiasi platform yang terintegrasi teknologi untuk perlindungan wilayah pesisir selaras dengan pengurangan risiko bencana, lingkungan dan ekonomi.
Adapun Kerjasama riset ini melibatkan Japan International Cooperation Agency (JICA), Kyoto University, Tohoku University, ITB, BNPB, BMKG, PUPR, KKP, BRIN, KEMENDAGRI, UI dan berbagai instansi peneliti dari Jepang dan Indonesia.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB