Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Edukasi Kesehatan Masyarakat di Pos Pengungsian Korban Banjir Pakistan

Dilihat 84 kali
Edukasi Kesehatan Masyarakat di Pos Pengungsian Korban Banjir Pakistan

Foto : Sosialisasi pengetahuan kesehatan di pos pengungsian yang terletak di wilayah Tehsil Taluka Jhuddo, Mirpur Khas, Provinsi Sindh. (Istimewa)



SINDH – Kesehatan masyarakat menjadi bagian dari pelayanan Tim Medis Indonesia di Pakistan. Setiap hari personel membagikan pengetahuan terkait kesmas kepada warga korban banjir yang berada di pos pengungsian yang terletak di wilayah Tehsil Taluka Jhuddo, Mirpur Khas, Provinsi Sindh. 

Para warga kali ini mendapatkan pengetahuan mengenai pencegahan dan gejala penyakit malaria. Penyakit ini masih ditemui di tent city Tehsil Taluka Jhuddo. Ketua Tim Bantuan Kemanusiaan Indonesia Yusrizal mengatakan masih ada kasus malaria pada pemeriksaan pasien Sabtu lalu (15/10). Yusrizal yang juga menjabat Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB menambahkan sejak hari pertama hingga kemarin terdapat 13 kasus malaria.

“Pada Sabtu ini (15/10) kami mencatat satu pasien dengan gejala sakit malaria,” ujar Yusrizal. 

Menurut Yusrizal kesehatan masyarakat sangat penting menjadi bagian dalam pengelolaan pos pengungsian. Salah satu contohnya sanitasi dan kebersihan lingkungan yang buruk dapat berdampak pada penyebaran penyakit. Jumat lalu (14/10) personel tim medis berbagi pengetahuan mengenai pengelolaan sampah di pengungsian. 

Selama memberikan penjelasan mengenai kesehatan masyarakat, personel tim medis dibantu penerjemah dari bahasa Indonesia ke bahasa setempat. Penerjemah ini merupakan mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Jamia International Binoria Alamia, Karachi. Ia dan satu teman lainnya sangat membantu dalam penjelasan kesehatan masyarakat. 

“Warga sangat antusias dan mendengarkan setiap penjelasan yang diberikan oleh kami,” ujar Muhammad Wildan sebagai penerjemah Tim Medis Indonesia. 

Selain itu, faktor lain yang juga berpengaruh terhadap kualitas kesehatan yaitu konsentrasi ternak yang berdekatan dengan tenda-tenda pengungsian.

“Jika memungkinkan penempatan ternak dengan tenda pengungsi jaraknya tidak terlalu dekat,” tambah Yusrizal.

Sementara itu, Tim Medis Indonesia melayani 477 pasien pada tent city Tehsil Taluka Jhuddo pada Sabtu lalu (15/10), sedangkan jumlah kunjungan pasien sejak 11 Oktober hingga 15 Oktober 2022 berjumlah 2.142 orang. 

Berikut ini jumlah kasus berdasarkan jenis penyakit dari hasil pemeriksaan pasien pada Sabtu (15/10), antara lain ISPA 120 kasus, penyakit kulit 91, dyspepsia 68, febris 38, osteo arthritis 25, nyeri punggung belakang 19, myalgia 16, chepalgia 12 dan otitis media 10. Belum ada kasus penyakit yang harus dirujuk pada rumah sakit setempat. 



Abdul Muhari, Ph.D.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis


BAGIKAN