Dua Armada Helikopter Dukung Penanganan Bencana di Tanah Air
18 Agt 2020 15:07 WIB
Foto : Pesawat helikopter berjenis Chinook dan Black Hawk buatan Amerika Serikat untuk mendukung penanganan bencana di Tanah Air. (BNPB)
JAKARTA – Dua armada helikopter didatangkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendukung penanganan bencana di Tanah Air. Dua helikopter itu berjenis Chinook dan Black Hawk buatan Amerika Serikat.
BNPB menyewa armada tersebut untuk mendukung penanganan bencana, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla), distribusi logistik dan COVID-19. Dalam konteks karhutla, heli Chinook dengan kode CH-47D dapat mengoptimalkan operasi udara water-bombing karena kapasitasnya mencapai 10.000 liter. Sebagai gambaran muatan heli jumbo ini, Chinook mampu membawa 1 unit mobil PCR Lab COVID-19 dan 1 unit mobil ambulans.
Helikopter yang didesain multiguna ini dapat mendukung operasi pengiriman logistik ke wilayah terdampak bencana. Ruang interior badan helikopter yang luas dapat membawa sekelompok warga saat evakuasi maupun mendukung operasi pencarian dan pertolongan atau SAR.
Pada saat ini BNPB sedang melakukan uji coba selama satu bulan untuk penggunaan helikopter Chinook yang akan dioperasikan di enam provinsi prioritas mengalami karhutla. Selain itu, helikopter akan dioptimalkan untuk memberikan pelayanan laboratorium udara COVID-19 untuk daerah kepulauan yang selama ini sulit dijangkau .
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yakni dalam upaya penanganan darurat, BNPB dapat memanfaatkan helikopter Chinook ini. Setelah selesai melakukan uji coba untuk berbagai operasi penanganan darurat, pemanfaatannya akan dievaluasi.
Sementara itu, BNPB juga akan menyewa helikopter jenis Sikorsky UH-60 Black Hawk. Helikopter ini merupakan armada udara serba guna. Helikopter dengan mesin ganda dapat mengangkut 11 personel atau 6 tandu. Helikopter jenis ini akan digunakan untuk mendukung operasi pengeboman air untuk karhutla.
Kedua jenis armada tersebut melengkapi armada yang selalu digunakan, khususnya operasi karhutla, yakni helikopter jenis Kamov dan Mi-8. Kapasitas kedua helikopter ini lebih sedikit dibandingkan kemampuan Chinook, sekitar 4.000 liter.
Dalam mempersiapkan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi karthula, BNPB mempersiapkan operasi teknologi modifikasi cuaca atau TMC yang didukung BPPT dan BMKG serta pengerahan personel untuk mendukung Satuan Tugas (satgas) Darat yang terdiri dari unsur gabungan, seperti BNPB, TNI, Polri, KLHK, pemerintah daerah, dunia usaha dan unsur masyarakat di enam provinsi yang sering dilanda karhutla.
Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB