BNPB Tinjau Fasilitas Penanganan COVID-19 di RS Khusus Daerah Dadi
09 Jul 2020 20:32 WIB
Foto : Kunjungan BNPB ke RS Khusus Daerah Dadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Direktorat Mitigasi Bencana BNPB)
JAKARTA – Provinsi Sulawesi Selatan memiliki sejumlah rumah sakit (RS) yang merawat pasien COVID-19, salah satunya RS Khusus Daerah Dadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. RS ini masih merawaat beberapa pasien COVID-19 hingga saat ini.
RS Khusus Daerah (RSKD) Dadi kini menangani pasien hingga 200 orang, sedangkan pasien COVID-19 yang diisolasi di RS mencapai 194 orang. Dua puluh di antaranya pasien Covid tersebut ibu hamil. Menurut Plt. Direktur RSKD Dadi dr. Amran Bausat, mereka diisolasi dalam suatu gedung khusus sehingga tidak dapat berinteraksi dengan orang luar. RSKD Dadi sendiri memiliki daya tampung sebanyak 750 pasien.
“Segala kebutuhan pasien baik sandang atau pangan disediakan oleh pihak rumah sakit,” ujar dr. Arman, Rabu (8/7).
Ia menambahkan, satu kamar terisi enam orang. Semua pasien yang diisolasi sudah dilakukan tes swab atau PCR dan bukan rapid test. Penggunaan swab bertujuan untuk mendapatkan keakuratan hasil tes.
Saat berkunjung ke RSKD Dadi, Direktur Mitigasi Bencana BNPB Johny Sumbung mengapresiasi dukungan RSKD Dadi untuk penanganan COVID-19 di wilayah Sulawesi Selatan. Pada kesempatan itu, ia menyampaikan, untuk penanganan COVID-19 yang terpenting adalah menjalankan protokol kesehatan.
“Rajin cuci tangan, jaga jarak, pakai masker dan menjaga imunitas dengan selalu berpikir positif selalu bahagia sehingga imun akan naik,” ujar Johny.
Sementara itu, Dokter Arman juga menyampaikan bahwa pasien yang dirawat mengikuti protokol kesehatan WHO terbaru, dimana pasien yang dirujuk baik yang positif maupun yang menunggu hasil dilakukan tes swab 5 hari sekali. Pada hari ke-14 jika tidak menunjukkan gejala dan hasilnya negatif, maka 3 hari kemudian pasien diperbolehkan untuk pulang karena basis klinisnya mengatakan daya tularnya sudah hilang. Virusnya sudah lemah.
Penanganan pasien sangat memperhatikan keamanan tenaga medis. Ia mengatakan, kebutuhan operasional seperti alat pelindung diri (APD), masker medis maupun cairan disinfektan di rumah sakit tersebut tercukupi. Pihaknya mendapat bantuan dari pemerintah dan masyarakat.
Di sisi lain, RSKD Dadi melakukan secara ketat isolasi terhadap satu orang pasien kejiwaan, seperti tidak boleh ada kunjungan dari luar.
Selama penanganan COVID-19, Dokter Arman mengatakan, pegawainya yang terpapar covid sebanyak 25 orang dan saat ini sudah sembuh sebanyak 22 orang.
Sementara itu, saat kunjungan BNPB bersama dengan Ketua PMI Kota Makassar Musyafir Andi Muktang di rumah sakit tersebut, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan rumah sakit Dadi, baik di dalam maupun luar gedung.
Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB