BNPB GELAR CDC DAN IPC ANTISIPASI MEGATHRUST MENTAWAI
26 Agt 2013 06:32 WIB
Foto : BNPB GELAR CDC DAN IPC ANTISIPASI MEGATHRUST MENTAWAI ()
PADANG (26/08): Pemerintah Indonesia menyelenggarakan Konferensi Pembentukan Konsep dan Perencanaan Awal atau Concept Development and Initial Planning Conference (CDC-IPC) di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, pada 26 – 30 Agustus 2013. Konferensi ini sebagai rangkaian kegiatan Latihan Penanggulangan Bencana dalam mengantisipasi Megathrust Mentawai yang mengangkat tema “Strengthening Collaboration and Partnership in Disaster Response to Build A Resilient Region”.
Megathrust Mentawai merupakan salah satu dari empat wilayah utama yang berisiko tinggi dan berpotensi terhadap bencana tsunami. Oleh karena itu, Indonesia memilih Sumatra Barat sebagai lokasi penyelenggaran latihan gabungan penanggulangan bencana sebab daerah ini merupakan salah satu yang rawan bencana, terutama gempa bumi dan tsunami, sebagaimana tampak dari peristiwa gempa besar di masa lalu. Pemilihan Sumatra Barat juga menjadi relevan mengingat adanya prediksi ilmiah yang menyatakan provinsi ini berpotensi mengalami gempa bumi berkekuatan hingga 8.9 skala Richter di masa mendatang. Jika perkiraan itu benar-benar terjadi, gempa dapat menimbulkan tsunami di pesisir Sumatra Barat dan kepulauan Mentawai.
Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia kepada Kepala BNPB pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur di Bali pada bulan November Tahun 2011 untuk menyelenggarakan latihan bersama penanggulangan bencana dengan melibatkan negara-negara yang tergabung dalam East Asia Summit. Oleh karena itu, BNPB menyelenggarakan satu rangkaian latihan Mentawai Megatrust Disaster Relief Exercise (DiREX) untuk bersama-sama dengan mitra international melakukan latihan bersama. Rangkaian latihan tersebut mulai dari Geladi Ruang atau Table Top Exercise (TTX) yang telah dilaksanakan pada April 2013, dilanjutkan dengan latihan Geladi Posko atau Common Post Exercise (CPX), Geladi Lapang atau Field Training Exercise (FTX) dan Kegiatan Sosial Kemasyarakatan atau Humanitarian Civil Action (HCA) pada bulan Maret 2014. Tempat penyelenggaraan CPX, FTX, dan HCA akan diselenggarakan di Kota Padang dan Kabupaten Mentawai, Provinsi Sumatera Barat.
Sementara itu, pelaksanaan CDC dan IPC ini dimaksudkan untuk memperkaya konsep dasar CPX, FTX, dan HCA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai focal point penanggulangan bencana di Indonesia mengajak mitra nasional dan internasional untuk memberikan masukan dalam kegiatan puncak Mentawai Megathrust DiREX 2014 nanti. Kegiatan tersebut akan melibatkan mitra internasional mencakup seluruh negara anggota ASEAN, 8 negara EAS Non-ASEAN (China, USA, Russia, Jepang, Korea, India, Australia, New Zaeland), serta organisasi internasional seperti AHA Center, IFRC, PBB, AIFDR/AUSAID, USAID, dan JICA. Di samping itu, poin penting lainnya antara lain, pertama, untuk mengidentifikasi masalah yang akan digunakan sebagai bahan latihan CPX dan FTX.
Kedua, konferensi ini dimaksudkan untuk mengidentifiakasi kegiatan yang akan dilakukan dalam kegiatan HCA dalam rangka memperkuat kapasitas lokal dan mencukupi kebutuhan masyarakat setempat.
Ketiga, pelaksanaan konferensi ini juga merupakan wadah untuk mengidentifikasi secara bersama mengenai wilayah-wilayah yang cocok untuk menjadi pelaksanaan kegiatan CPX, FTX, dan HCA. Dan terakhir, penyelenggaraan konferensi ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi di antara peserta internasional mengenai latihan dan kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan CPX, FTX, dan HCA sebagai rangkaian puncak Mentawai Megathrust DiREX pada Maret 2014.
Acara pembukaan konferensi yang dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat Iwan Prayitno berlangsung di Hotel Pangeran Beach, Padang, Sumatera Barat (26/08). Konferensi ini dihadiri 10 delegasi dari 7 negara, 7 organisasi internasional, dan pihak Indonesia. Peserta dari Indonesia berasal dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Kabupaten Mentawai, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, serta kementerian dan lembaga terkait.
Pada sambutan pembukaan, Kepala BNPB yang dibacakan Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto mengatakan bahwa latihan ini dapat berfungsi sebagai alat untuk memperkuat kerjasama dan kemitraan antar pemangku kepentingan, seperti negara-negara KTT Asia Timur, organisasi kemanusiaan, pemerintah, sektor swasta dan komunitas, antara sipil dan militer, dan sebagainya.
Sehubungan dengan konferensi ini, Kepala BNPB mengajak semua peserta untuk bersama-sama mengeksplorasi lesson learned dan rekomendasi dari latihan dan operasi penanggulangan bencana sebelumnya yang telah dilakukan di daerah ini dan mengidentifikasi isu-isu kritis yang dapat menjadi kontribusi yang signifikan terhadap mekanisme yang telah ada guna meningkatkan respon darurat di wilayah ini.
Akhir sambutan, Kepala BNPB mengucapkan terima kasih atas komitmen semua pihak untuk aktif terlibat dalam konferensi ini. “Saya juga berterima kasih kepada partisipasi kementerian dan lembaga, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Kota Padang, dan Kabupaten Mentawai atas dukungan terhadap kegiatan ini”, ungkap Syamsul Maarif. (pz)