Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

BNPB dan MIT Kembangkan Peta Bencana Berbasis Media Sosial

Dilihat 332 kali
BNPB dan MIT Kembangkan Peta Bencana Berbasis Media Sosial

Foto : BNPB dan MIT Kembangkan Peta Bencana Berbasis Media Sosial ()

JAKARTA – BNPB dan MIT mengembangkan PetaBencana.id, sebuah peta bencana berbasis web yang memvisualisasikan informasi kejadian bencana secara real time. 

Penanggulangan bencana menuntut kecepatan dan ketepatan. Di sisi lain, bencana terjadi tanpa mengenal waktu, atau kapan saja dapat terjadi. Keterlibatan masyarakat dan media massa sangat penting dalam mengkabarkan kejadian bencana yang kemudian diikuti respon bersama.

Meminimalkan dampak pascabencana dan mempercepat respon bencana merupakan bagian dari penanggulangan bencana tersebut. 

Konteks ini mendorong Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) bekerja sama untuk mengembangkan sistem pemetaan bencana.

MIT dengan unit Urban Risk Lab mendukung pengembangan sistem pemetaan bencana bernama PetaBencana.id. Sistem ini merupakan peta berbasis media sosial yang menampilkan informasi bencana secara real time. Selain itu, sistem ini akan mengintegrasikan media sosial lain seperti pesan instan Whatsapp. 

BNPB dan MIT akan mengembangkan PetaBencana.id dengan inisiatif awal di tiga kota, Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Kota-kota ini dipilih karena ketiganya termasuk kota metropolitan di Indonesia, dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan termasuk daerah rawan bencana. Untuk memudahkan koordinasi, BPBD di masing-masing kota/provinsi akan dilibatkan dalam menjalankan peta ini. 

BNPB dan MIT mengharapkan setiap individu dapat berbagi informasi bencana dengan individu lain dan pemerintah secara cepat dan mudah.  

PetaBencana.id adalah sebuah proyek yang diinisiasi oleh Urban Risk Lab yang bertujuan untuk mengembangkan CogniCity Open Source Software (CogniCity OSS) sebagai sebuah platform gratis dan terbuka untuk manajemen kebencanaan di kota-kota besar di Asia Selatan dan Tenggara. 

Proyek ini sebagai bagian dari proyek InAWARE Fase II, yang didukung oleh USAID dan melalui kerjasama dengan Pacific Disaster Center (PDC) dan Humanitarian OpenStreetMap Team (HOT).

PetaBencana.id akan dikembangkan oleh Urban Risk Lab menargetkan wilayah Jabodetabek, metropolitan Surabaya, dan metropolitan Bandung. Studi awal menggunakan platform CogniCity OSS telah dilakukan pada tahun 2013-2016 sebagai bagian dari proyek riset terapan PetaJakarta.org, yang dapat diakses di http://www.petajakarta.org/.

Bagaimana cara kerjanya? PetaBencana.id akan memvisualisasikan informasi kejadian bencana secara real time dan mengelompokkan laporan kejadian bencana sesuai wilayah administratif. Laporan dari warga yang beredar di media sosial dan platform pesan instan dikumpulkan oleh CogniCity OSS, yang selanjutnya dapat diverifikasi oleh instansi berwenang.

Platform ini mengintegrasikan media baik sosial maupun digital dan pesan instan secara real time, serta data terkait infrastruktur yang vital tanpa biaya tambahan.

Platform ini membantu warga untuk berbagi data mengenai bencana secara mudah, terbuka, dan real time. Untuk mewujudkan peta ini, BNPB juga bekerja sama dengan Pacific Disaster Center dan Humanitarian OpenStreetMap Team. Rencananya peta ini akan diluncurkan pada awal 2017. 

Massachusetts Institute of Technology (MIT) atau Institut Teknologi Massachusetts adalah institusi riset dan universitas terkemuka di dunia yang terletak di kota Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat. MIT memiliki departemen yang mengkhususkan diri pada sains dan penelitian teknologi.

Sutopo Purwo Nugroho
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas 

Penulis


BAGIKAN