BNPB Bersama Partisipan Delagasi RI Gelar Rapat Evaluasi Penyelenggaraan APMCDRR 2022
06 Okt 2022 00:56 WIB
Foto : Kerangka laporan partisipasi APMCDRR 2022 (Direktorat PSPB BNPB/Dit Oktavia Andaresta)
JAKARTA - Berakhirnya penyelenggaraan Asia Pacific Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction (APMCDRR) yang diadakan di Brisbane, Australia, tanggal 19-22 September 2022, menyisakan banyak catatan menarik bagi delegasi Indonesia. Konferensi dengan lebih dari 3.500 delegasi terdaftar dari 58 negara ini terdiri atas total 94 sesi dan 57 marketplace booths, dihadiri oleh 36 menteri dan perwakilan organisasi internasional serta 12 menteri federal maupun negara bagian Australia. Delegasi Indonesia sendiri mencapai hampir 100 orang.
Untuk memastikan semua partisipasi tersebut terdokumentasi dengan baik, Direktorat Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB mengundang para delegasi Indonesia dalam rapat yang diadakan secara virtual tanggal 4 Oktober 2022. Rapat tersebut bertujuan untuk saling memberikan refleksi atas capaian serta berbagi catatan tindak lanjut atas partisipasi delegasi RI dalam APMCDRR tersebut.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Dr. Raditya Jati dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas kerja keras setiap delegasi Indonesia yang turut berpartisipasi menyukseskan konferensi.
"Kami berharap seluruh aspirasi yang telah disampaikan dapat membawa semangat untuk mewujudkan Indonesia sebagai Centre of Excellence dalam pengurangan risiko bencana di kancah regional maupun global," ujar Raditya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, Dr. Agus Wibowo juga menyampaikan mengenai kerangka laporan APMCDRR yang sedang dikembangkan oleh BNPB.
Kerangka laporan tersebut akan berisi catatan-catatan penting pelaksanaan APMCDRR dari sudut pandang BNPB pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Outcome document APMCDRR yang berupa co-chairs’ statement, laporan harian para delegasi RI, dan daftar kontak delegasi RI akan menjadi lampiran yang memperkaya laporan tersebut.
Dalam sesi selanjutnya,rapat diisi dengan refleksi masing-masing narasumber dari beberapa perwakilan organisasi masyarakat, diantaranya Save the Children Indonesia (STCI), Difabel Siaga Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (DIFAGAN DIY), U-INSPIRE Indonesia, Plan Indonesia, dan UCLG Asia Pacific.
Selain organisasi masyarakat, unsur pemerintah juga turut memberikan tanggapan dan menyampaikan pembelajaran serta tindak lanjut terhadap APMCDRR dari sudur pandang Bappenas, Kemlu, dan Biro Hukum, Organisasi dan Kerjasama BNPB.
Ketuanrumahan Indonesia dalam GPDRR pada bulan Mei 2022 telah membuat fokus BNPB tersita cukup banyak, sehingga persiapan untuk APMCDRR pada bulan September 2022 terbilang sangat singkat.
Meski demikian, secara umum, para narasumber menyampaikan apresiasi kepada BNPB yang telah mengorganisir delegasi Indonesia dengan baik dalam perhelatan forum regional tersebut. Para narasumber juga sepakat bahwa delegasi Indonesia dilihat sebagai pencuri panggung (stealer of the show) karena banyaknya sesi yang berisi pembicara, panelis, penerima penghargaan, dan advokat dari Indonesia.
Untuk kedepannya, persiapan yang lebih awal dan konsolidasi yang lebih kuat dapat meningkatkan peran delegasi RI dengan lebih optimal.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB