Bantuan Kemanusiaan Indonesia Tiba di Pakistan
28 Sep 2022 03:00 WIB
Foto : Bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia tiba di Karachi, Pakistan, pada Selasa pagi (27/9). Setibanya di Bandar Udara Jinnah, bantuan logistik segera diturunkan dan dilakukan serah terima secara simbolis kepada Pemerintah Pakistan. (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Theophilus Yanuarto)
KARACHI – Bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia tiba di Karachi, Pakistan, pada Selasa pagi (27/9). Setibanya di Bandar Udara Jinnah, bantuan logistik segera diturunkan dan dilakukan serah terima secara simbolis kepada Pemerintah Pakistan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kemanusiaan (Menko PMK) Prof. Muhadjir Effendy yang didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto dan Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi menyampaikan bantuan kemanusiaan kepada Pemerintah Provinsi Sindh yang wilayahnya terdampak banjir besar sejak pertengahan Juni lalu.
Saat menyerahkan secara simbolis, Menko PMK menyampaikan ucapan belasungkawa dan simpati dari Presiden RI, Joko Widodo kepada rakyat dan Pemerintah Pakistan.
“Presiden Joko Widodo juga menyampaikan perhatian yang besar terhadap bencana yang menimpa masyarakat Paksitan. Bencana ini disebabkan oleh hujan lebat yang berdampak banjir besar dan tanah longsor,” ujar Muhadjir.
Menko PMK juga mengatakan, ia berharap bantuan dari Pemerintah dan masyarakat Indonesia dapat membantu meringankan beban penderitaan para korban bencana banjir.
Melalui semangant solidaritas, kemanusiaan dan kerja sama dua belah pihak, Pemerintah Indonesia membantu dan bantuan logistik untuk mendukung Pakistan dalam situasi sulit ini.
Penyerahan secara simbolis dihadiri otoritas Pakistan, yaitu Menteri Provinsi Sindh di Bidang Tenaga Kerja Saeed Ghani dan Kesejahteraan Sosial Sajid Jokhio.
Selanjutnya, rombongan delegasi Indonesia menuju shelter tempat para korban banjir tinggal sementara yang berlokasi di Government Boy School Madu Goth, Ghulsan-e-Iqbal. Saat berada di shelter tersebut, Menko PMK dan Kepala BNPB menyerahkan bantuan paket keluarga kepada 75 KK atau 225 penyintas yang berasal dari Distrik Dadu, Sindh.
Bantuan paket keluarga tersebut terdiri atas water cooler, kelambu, susu kemasan, beras, minyak goreng, gula, the dan biskuit. Bantuan ini disampaikan para warga ketika tim Advanced BNPB meninjau shelter ini dua hari sebelumnya, Minggu (25/9).
Pada kunjungan singkat ke Karachi, turut hadir bersama Menko PMK antara lain Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Adam Mulawarman Tugio, Konsul Jenderal RI di Karachi June Kuncoro Hadiningrat, Sesmenko PMK, Deputi 2 Kemenko PMK, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Direktur Aselteng Kemenlu, dan Widyaiswara Ahli Utama BNPB.
Menko PMK dalam keterangan pers setelah kunjungan menyampaikan pihaknya akan melaporkan situasi lapangan kepada Presiden Jokowi untuk mendukung rencana bantuan lanjutan. Pemerintah Indonesia akan menggandeng berbagai pihak untuk membantu pada tahap pemulihan. Awal Oktober ini, Pemerintah Indonesia akan mengirimkan tim medis untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terdampak. Rencana ini masih akan didiskusikan dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Pakistan.
Dua pesawat jenis Airbus (A)-330 yang dioperasikan Garuda Indonesia tiba di Bandara Jinnah dan langsung dilakukan bongkar muat menuju gudang yang telah disiapkan otoritas Pakistan. Pesawat pertama tiba pukul 09.00 waktu setempat, dan berselang satu jam kemudian pesawat lainnya tiba.
Bantuan Pemerintah Indonesia terdiri dari tenda keluarga 50 unit, matras 10.000 lembar, selimut 10.000 lembar, baju anak 10.000 potong, baju dewasa 10.000 potong, kantung tidur 10.000 buah, kelambu 5000 buah, alat tes antigen 2000 paket, peralatan kebersihan 5000 paket dan genset 2 kilo volt ampere 200 unit. Sedangkan terkait dengan sektor kesehatan, pemerintah juga mengirimkan paket obat-obatan sebanyak 87 kotak, paket logistik kedaruratan kesehatan lingkungan 250 paket dan polybag dengan jumlah 1000 lembar.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB