Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Akibat Banjir Sigi, Satu Jembatan Putus, 662 Warga Terpaksa Mengungsi

Dilihat 129 kali
Akibat Banjir Sigi, Satu Jembatan Putus, 662 Warga Terpaksa Mengungsi

Foto : Jembatan gumbasa yang berada di ruas jalan Trans Palu-Kulawi dan menghubungkan dengan sejumlah kecamatan di Kabupaten Sigi itu putus sehingga tidak dapat dilalui. (BPBD Kabupaten Sigi)


JAKARTA - Curah hujan yang tinggi menyebabkan meluapnya Sungai Gumbasa di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah pada Selasa, (6/9). Akibatnya, dua desa di dua kecamatan terendam banjir dan memaksa sebanyak 662 warga mengungsi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah melaporkan dua unit rumah rusak berat, 5 unit rumah rusak sedang dan 157 unit rumah rusak ringan. Selain itu, satu unit jembatan Gumbasa putus. Jembatan yang berada di ruas jalan Trans Palu-Kulawi dan menghubungkan dengan sejumlah kecamatan di Kabupaten Sigi itu tidak dapat dilalui.

Berdasarkan laporan tim reaksi cepat di lokasi banjir, dua desa yang terdampak antara lain Desa Sidondo, Kecamatan Sigi Biromaru dan Desa Pakuli Utara Kecamatan Gumbasa. 

Pantauan di lokasi kejadian pada Rabu (7/9) sore, banjir telah surut namun masih menyisakan sisa lumpur. Petugas BPBD Provinsi Sulawesi Tengah dan BPBD Kabupaten Sigi telah melakukan assessment dan mengerahkan alat berat untuk membantu melakukan pembersihan.

Merujuk informasi prakiraan cuaca BMKG untuk beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah hari Kamis (8/9) dan Jumat (9/9), masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir/kilat dan angin kencang di wilayah Kabupaten/Kota Palu, Donggala, Sigi, Parimo, Poso, Touna, Tolitoli, Buol, Morowali, Morowali Utara, Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan. 

Merespons hal ini, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Warga juga diharapkan waspada saat terjadi hujan yang mengguyur wilayah lebih dari 1 jam dan terjadi peningkatan tinggi muka air, dapat melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman, khususnya bagi warga yang tinggal di area tanah yang tidak stabil dan berpotensi longsor. 



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 


Penulis


BAGIKAN