Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Tembus 100.000
21 Agt 2020 04:08 WIB
Foto : Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)
JAKARTA - Satuan Tugas Covid-19 memaparkan sejumlah pencapaian dalam penanganan pandemi Covid-19, yang disampaikan Juru Bicara Wiku Adisasmito, Kamis, 20 Agustus 2020 di Kantor Presiden.
Kondisi penanganan di Indonesia menurutnya, lebih baik dari rata-rata dunia. Seperti kasus aktif, di Indonesia sebanyak 40.119 kasus atau 27,2%, lebih rendah dari rata-rata dunia sebesar 28,7%.
Penambahan kasus baru Per 20 Agustus 2020, bertambah 2.266 kasus. Adapun jumlah pasien sembuh dari Covid-19 telah menembus angka 100.674 kasus atau 68,3%. Sementara rata-rata dunia berada di angka 67,76%.
"Sedangkan kasus meninggal (rata-rata) di dunia adalah 3,50%, Indonesia masih 4,35% diatas dari rata-rata dunia," jelasnya.
Untuk di tingkat daerah, juga terdapat 46 kabupaten/kota dengan kasus aktif dibawah 10% berdasarkan data per 16 Agustus 2020 dan di bawah rata-rata nasional dan dunia. Rinciannya tersebar di provinsi Sumatera Selatan ada 5 kabupaten/kota.
Terdapat 2 kabupaten/kota di provinsi Sumatera Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat dan Bali.
Masing-masing 3 kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan Papua Barat.
Terdapat 1 kabupaten/kota masing-masing di provinsi Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Maluku Utara. Untuk Jawa Timur terdapat 6 kabupaten/kota.
Dilihat persentasenya, tertinggi di Bangkalan (Jawa Timur) sebesar 9,09% dan terendah berada di Indragiri Hilir (Riau) sebesar 2,17%.
Kabar baik lagi ada per 19 Agustus 2020 ada 15 provinsi dengan rata-rata diatas kesembuhan nasional diangka 68,6% dan dunia 67,7%. Diantaranya Bangka Belitung (93,06%), Kalimantan Barat (90,71%), Kalimantan Utara (99,58%), Bali (87,7%), Sulawesi Tengah (86,4%), Maluku Utara (85,51%), NTT (83,54%), Lampung (81,63%), Papua Barat (80,44%), Jawa Timur (77,32%), Gorontalo (76,94%), Kalimantan Tengah (75,73%), Sulawesi Selatan (72,68%), Sulawesi Tenggara (69,76%) dan Banten (68,64%).
Lalu ada 21 provinsi dengan persentase kematian dibawah rata-rata nasional 4,44% dan dunia 3,50%. Diantaranya Maluku Utara (3,38%), DKI Jakarta (3,33%), Sumatera Barat (3,1%), Sulawesi Tengah (3,07%), Jawa Barat (2,79%), DI Yogyakarta (2,74%), Aceh (2,62%), Gorontalo (2,58%), Sulawesi Barat (2,19%), Maluku (1,96%), Jambi (1,63%), Riau (1,54%), Sulawesi Tenggara (1,48%), Bali (1,21%), Papua Barat (1,1%), Papua (1,08%), Kep. Bangka Belitung (0,93%), Kalimantan Barat (0,88%), Kalimantan Utara (0,61%) dan NTT (0,61%).
"Terdapat juga perkembangan zonasi signifikan membaik, dan selama ini tidak pernah memburuk," sebut Wiku. Diantaranya Jembrana (Bali), Serang (Banten), Garut, dan Pangandaran (Jawa Barat),
Situbondo dan Tulungagung (Jawa Timur), Sukamara (Kalimantan Tengah) dan Belitung (Kep. Bangka Belitung).
Dalam penanganan Covid-19 menurut Wiku daerah-daerah lain perlu mencontoh provinsi Bali. Bahkan Bali telah membentuk satuan tugas sebelum terbentuknya Gugus Tugas di tingkat Nasional.
Kondisi di Bali memiliki persentase kesembuhan mencapai 87,7% dan termasuk provinsi dengan tingkat kesembuhan diatas rata-rata nasional dan tingkat kematian 1,52% dibawah rata-rata nasional dan dunia.
"Kegiatan yang antisipatif ini perlu diantisipasi sehingga persebaran kasusnya dapat terkendali. Termasuk dilakukan penutupan beberapa tempat wisata, termasuk sabung ayam atau taken yang merupakan tradisi warga Bali dan meniadakan beberapa kegiatan adat dan agama," katanya.
Jakarta, 20 Agustus 2020
Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional