304 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Karawang
17 Jul 2022 22:35 WIB
Foto : Banjir yang merendam pemukiman warga di Kecamatan Telukjambe Barat Desa Karangligar Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu (16/7) sore hari. (BPBD Kabupaten Karawang)
JAKARTA – Banjir melanda di Kecamatan Telukjambe Barat Desa Karangligar Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu (16/7) sore hari. Peristiwa tersebut terjadi saat intensitas curah hujan yang cukup tinggi yang menyebabkan meluapnya aliran sungai Cidawolong dan Kedunghurang ke permukiman penduduk pada pukul 16.30 WIB.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan, pada Sabtu (16/7) sore hari. Air masih menggenangi sebagian rumah warga, dan warga masih bertahan di rumah masing masing. TRC BPBD Kab. Karawang melakukan kaji cepat ke lokasi, berkoordinasi dengan instansi terkait dan melakukan evakuasi warga yang harus di evakuasi.
Terdapat sekitar 200 KK / 1.192 jiwa terdampak dan 304 unit rumah, 2 unit fasilitas ibadah, dan 3 unit fasilitas umum tergenang banjir dengan ketinggian antara 10 hingga 100 cm. Belum ada laporan korban jiwa maupun masyarakat yang mengungsi akibat kejadian ini.
Berdasarkan laporan Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Karawang, pada Minggu (17/7) kondisi berawan sedangkan pada Senin (18/7) cuaca akan berawan dan hujan dengan intensitas ringan. Sementara itu hasil dari Inarisk BNPB, wilayah Kabupaten Karawang memiliki level risiko dengan tingkat sedang dan tinggi dengan wilayah 30 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Karawang berisiko terkena banjir.
BNPB mengimbau Pemerintah daerah dan masyarakat untuk antisipasi potensi waspada bahaya banjir susulan. Mengantisipasi terjadinya banjir Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat dengan menjaga sungai dan selokan tetap bersih agar mampu menampung debit air tinggi ketika musim hujan. Perawatan saluran air dan membersihkannya secara rutin bisa mencegah banjir. Hal ini bisa dilakukan secara bergotong royong oleh warga di sekitar saluran air tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa saluran air siap menampung jika curah hujan meninggi sehingga tidak terjadi banjir.
Abdul Muhari, Ph.D.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB