10 HARI BNPB DAN BPS MELAKSANAKAN PILOT SURVEY KAP KOTA PADANG
20 Jun 2013 08:37 WIB
Foto : 10 HARI BNPB DAN BPS MELAKSANAKAN PILOT SURVEY KAP KOTA PADANG ()
Padang 19/6/2013, Pilot survey ini bertujuan untuk mengukur Pengetahuan, Sikap dan Perilaku masyarakat (Knowledge, Attitude & Practice / KAP) Kota Padang dalam menghadapi bencana gempabumi dan tsunami sebagaimana prediksi para ahli terkait gempabumi berkekuatan 8.9 SR yang akan melanda wilayah Sumatera dan berpotensi tsunami.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari masterplan penanganan gempabumi dan tsunami 2013-2014, sesuai instruksi Presiden SBY kepada BNPB dan kementerian serta lembaga terkait sebagai akibat gempabumi 8.5 SR pada 11 April 2012 di Barat Daya Aceh, dimana pada kejadian tersebut masyarakat belum merespon bencana sesuai dengan yang diharapkan sehingga terjadi kepanikan dan kemacetan diberbagai tempat yg dapat menimbulkan bencana ikutan. Kegiatan ini juga sebagai tindaklanjut dari MoU antara BNPB dan BPS diawal tahun 2013.
Dalam survey ini juga akan diuji metode pencacahan dengan menggunakan tablet android kepada responden sebanyak 250 rumah tangga di daerah bahaya tsunami Kota Padang dengan tujuan untuk mengidentifikasi lokasi, pencacahan serta upload atau pengiriman data secara on line. Hasil Pilot survey akan menjadi rujukan untuk pelaksanaan serupa di daerah lain,serta masukan bagi BPS untuk mulai menambahkan pertanyaan terkait komponen kebencanaan di sistem statistik BPS seperti sensus penduduk, susenas dll.
Pelaksanaan pilot survey KAP ini dilaksanakan bersama antara Pusdatinmas BNPB, Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS, BPS Provinsi/Kota dan BPBD Provinsi Sumatera Barat serta dukungan teknis dari UNFPA Indonesia. Kegiatan Pilot KAP ini didahului dengan pelatihan kepada petugas lapangan dan tryout pada tanggal 17 – 18 Juni 2013 yang dilanjutkan pencacahan mulai 19 Juni – Juni 2013 di 10 Blok Sensus terpilih di Kota Padang. Metodologi yang digunakan dalam KAP ini 1) memilih 10 desa secara purposive desa daerah rawan bencana, sesuai dengan hasil kajian risiko BNPB, 2) memilih blok sensus secara purposive di setiap desa terpilih tahap pertama, 3) memilih 25 rumah tangga untuk setiap blok sensus terpilih.
Dalam sambutannya pada acara pembukaan di Hotel
Mercure - Padang, 17 Juni 2013, Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas BNPB
Dr, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang
terlibat baik pusat dan daerah yang mendukung pelaksanaan ini, mengingat hasil
dari KAP ini sangat penting untuk mendukung masterplan tsunami Indonesia.
Diharapkan hasil dari KAP ini dapat dilaksanakan didaerah lain seperti wilayah Pulau
Sumatera dan DKI Jakarta.
Pada hari pertama pelaksanaan pencacahan tanggal 19
Juni 2013, Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan – BPS Ir. Razali
Ritonga turut serta memantau pelaksanaan pencacahan di lapangan,
Pusat Data Informasi dan Humas